PENJUAL gado-gado ini baru saja menampar saya dua kali.
Saya sudah beberapa kali beli gado-gado di tempat bu Ijah – Siti Khodijah- di pojok jalan Asmawi, Beji, Depok ini. Untuk kedua kalinya saya dipaksa menunggu di gerobaknya yang ditinggalkan begitu saja.
“Lagi sholat dzuhur mas bu Ijah nya…” kata tukang rambutan di sebelahnya. Saya pun menunggu.
Lima belas menit kemudian bu Ijah muncul, karena sudah kenal dengan wajah pelanggannya ini dia lalu bilang, “maaf ya nunggu lama… pedas banget kan?”
“Habis sholat, Bu?” tanya saya.
“Iya mas, kaya kagak, sholat kagak, rugi dong saya…” jawabannya bikin saya merasa ditampar.
“Nggak takut kehilangan pelanggan?” tanya saya lagi.
“Emang sih kata orang-orang setiap pas saya sholat ada deh enam sampe tujuh pelanggan yang datang… tapi ya kalau rezeki saya tuh orang pada balik lagi. Kalau kagak balik ya bukan rezeki saya…”
Plak! Ditampar lagi saya rasanya sama bu ijah. Yang kedua ini terasa lebih pedas tamparannya, lebih pedas dari rasa gado-gadonya. Jelas, keyakinannya soal rezeki jauh diatas keyakinan saya yang kadang masih ragu.
Terima kasih ya bu Ijah atas tamparannya. “Sekaya apa dirimu sampai rela meninggalkan sholat?”
Seketika itu saya merenung dan menyesali perbuatan saya yang tidak baik, selalu meninggalkan sholat dan tidak beramal, Prinsip saya dulu hanya untuk dunia saja tidak ada untuk akhirat, tetapi tamparan dari Bu Ijah " penjual Gado-Gado " membuka pintu hati dan fikiran saya,
Saya sangat berterimakasih kepada bu ijah yang telah menampar saya. dan insya alloh saya akan menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan ajaran Nabi Besar Muhammad Subhanahu wata'ala
Sekian Postingan dari saya, semoga membuka pintu hati dan pintu hati pembaca blog Mas Rusli, Terimakasih telah mampir dan saya sangat berterimakasih karena anda berkenan membaca postingan saya ini,
Tamparan Telak dari Bu Ijah! Sekaya Apa Dirimu Sampai Rela Meninggalkan Shalat.?
4/
5
Oleh
EHem