Sunday, September 3, 2017

Hargai Apa Yang Kita Miliki

 Hargai Apa Yang Kita Miliki

Terkadang orang selalu mengeluh dan tidak mensyukuri apa yang telah mereka miliki.

kebanyakan meraka tidak mengetahui dan tidak merasakan seberapa besarnya anugrah yang telah Allah berikan kepada mereka.

             Mereka selalu mengeluh dengan kesempuranaan anggota tubuh yang dimiliki, putus asa dengan kesempatan yang luas dan menyerah dengan kesempataan yang ada.
Pernahkah kalian berfikir memaksimalkan yang kita miliki? Dengan tidak membayang-bayangkan sesuatu yang tidak ada di dalam diri kita!? Kebanyakan kita hanyalah membayangkan tanpa memaksimalkan yang ada.

            Pernahkah anda mendengar kisah HELEN KEHLER? Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan dalam kondisi buta dan tuli. Karena cacat yang dialaminya, dua tidak bisa membaca,melihat, dan mendengar. Nah dalam kondisi seperti itulah dia dilahirkan. Tidak ada seorangpun yang menginginkan lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya HELEN KEHLER diberi pilihan, pasti dia akan memilih dilahirkan dalam kondisi normal. namun siapa sangka,Dengan segala kekurangannya dia
memiliki semangat hidup yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang legendaris .
Dengan segala keterbatasannya, ia mampu memberikan motivasi dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasan pula, seperti cacat,bita,tuli. Ia mengharapkan,semua orang cacat seperti dirinya mampu menjalani kehidupan seperti manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit dilakukan.

             Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah diucapkan HELEN KEHLER : " it would be a blessing if each person  Could be blind and deaf for a fews days during his grown-up live.It would make them see and appreciated their ability to experience the joy of sound".

             Intinya, menurutya merupakan sebuah anugerah bila setiap orang yang sudah menginjak dewasa itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja. Dengan demikian, setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mendengar suara!

            Cerita di atas adalah salah satu dari berjuta-juta kisah bagaimana memaksimalkan potensi yang ada,walau itu terjadi pada orang yang kurang sempurna.

            Bagaimana dengan kita?
Sudahkah kita memaksimalkan apa yang ada dalam diri? Satu hal yang harus kita pahami janganlah menjadikan keadaan sebagai tembok penghalang bagi kemajuan diri kita. Ketika masih berseragam putih abu saya sering mendengar kata-kata yang sebenarnya kata-kata itu ingin saya musnahkan, beberapa teman saya pernah bilang " saya kan santri, jadi susah berkembang.." Huaaaahhh... Perkataan itu yang membuat saya terus berjuang. Kata siapa santri sulit berkembang? kata siapa santri gak bisa sukses? Di luar sana banyak lulusan pesantren yang menjadi orang penting di indonesia. Wah jadi bicara santari nih.. hee... hee... tak apa lah. Karena sebagai santri saya merasa tersinggung dengan perkataan itu sob.

         Salah satu hal lagi yang harus kita ingat, terlepas dari status kita orang berada atau tidak, pandai atau tidak yang jelas kita memiliki waktu yang sama! Si miskin dan si kaya waktunya sama 24 jam sehari, so .. gunakanlah waktu sebaik mungkin, sebagai salahsatu bentuk penghargaan dari anugrah waktu yang telah kita terima.

        Gak usah banyak berfikir lagi deh, yang kita butuhkan saat ini adalah bertanya dan bertanya..

                          - Apa potensi saya?
                          - Kelebihan apa yang ada pada diri saya?

        Lantas gimana setelah mengetahui itu semua?
        Action sob... GALI POTENSI DIRI, PERTAJAM KEMAMPUAN & RAIHLAH IMPIAN. Dengan segala fasilitas yang Allah berikan, Dan dengan waktu yang tersisa, mari kita maksimalkan kemampuan diri!

Artikel Terkait

Hargai Apa Yang Kita Miliki
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email